Manajemen Persediaan Dalam Keuangan Syariah
Manajemen Persediaan Dalam
Perspektif Keuangan Syariah
Persediaan
dalam sebuah perusahaan merupakan sebuah aset atau sumber daya yang sangat
penting, karena persediaan juga menentukan operasional perusahaan tersebut
dalam mendukung proses produksinya. Setiap perusahaan apapun jenis perusahaan,
pasti membutuhkan sebuah persediaan dalam aktivitasnya. Tanpa adanya
persediaan, perusahaan akan dihadapkan pada resiko kekurrangan produk yang
terjadi pada saat proses produksinya, hal yang demikian akan menurunkan
permintaan pelanggan menurun. Oleh karena itu, pengendalian dalam sebuah
perusahaan terlebih pengendalian persediaan sangat berguna terlebih untuk
merangkai sebuah kebijakan yang ditujukan guna menetukan tingkat persediaan
yang harus dijaga karena permintaan pelanggan akan barang tidak dapat kita
ketahui jumlahnya, dengan itu persediaan harus tetap di lakukan.
Faktor-faktor
dalam manajemen perusahaan dalam mengendalikan persediaan, diantaranya :
1.Faktor waktu, menyangkut lamanya proses produksi dan
distribusi sebelum barang jadi sampai kepada konsumen.
2.Faktor ketidakpastian waktu datang dari supplier,
menyebabkan perusahaan memerlukan persediaan agar tidak menghambat proses
produksi maupun keterlambatan pengiriman kepada konsumen.
3.Faktor ketidakpastian penggunaan dari dalam perusahaan,
disebabkan oleh kesalahan dalam peramalan permintaan, kerusakan mesin,
keterlambatan operasi, bahan cacat dan berbagai aspek lainnya.
4.Faktor ekonomis, adalah adanya keinginan perusahaan untuk
mendapatkan alternatif biaya rendah dalam memproduksi atau membeli item dengan
menentukan jumlah yang paling ekonomis.
Fungsi darri adanya manajemen persediaan dalam perusahaan,
diantaranya :
1.Fungsi Decoupling adalah persediaan yang
memungkinkan perusahaan dapat memenuhi permintaan pelanggan tanpa tergantung
pada supplier. Persediaan bahan mentah diadakan agar perusahaan tidak
sepenuhnya tergantung pada pengadaannya dalam kuantitas dan waktu pengiriman.
2.Fungsi Economic Lot Sizing. Persediaan lot size ini
perlu mempertimbangkan penghematan atau potongan pembelian, biaya pengangkutan
per unit menjadi lebih murah, dan lain sebagainya. Hal ini disebabkan
perusahaan melakukan pembelian dalam kuantitas yang lebih besar dibandingkan
biaya yang timbul karena besarnya persediaan (biaya sewa gudang, investasi,
resiko, dan lain sebagainya).
3.Fungsi Antisipasi. Apabila perusahaan menghadapi fluktuasi
permintaan yang dapat diperkirakan dan diramalkan berdasarkan pengalaman atau
data-data masa lalu, yaitu permintaan musiman. Dalam hal ini perusahaan dapat
mengadakan persediaan musiman (seasonal inventories). Di samping
itu, perusahaan juga sering menghadapi ketidakpastian jika waktu pengiriman dan
permintaan barang-barang selama periode tertentu. Dalam hal ini perusahaan
memerlukan persediaan ekstra yang disebut persediaan pengaman (safety
stock).
JIT (just in
time) adalah suatu sistem memperbaiki atas dasar adanya sistem perbaikan sistem
keuangan. Tujuannya adalah untuk mengangkat produktifitas dan mengurangi
pemborosan persediaan. JIT diperangguh untuk kegiatan perluasan tanggung jawab
yang berkontribusi pada pemangkasan pemborosan biaya tenaga kerja, ruang dan
waktu produksi.
Komentar
Posting Komentar